Muhammad Budi Santoso (kiri) berbincang santai dengan Dimas dari tim YouTube EM Indonesia Official di Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah.

Kondisi lahan yang gersang dengan tanahnya yang keras dan berbatu (tanah wadas) tak menyurutkan niat dari Muhammad Budi Santoso untuk mencoba menanam pepaya, terlebih dengan penggunaan teknologi Effective Microorganisms 4 (EM4) terbukti telah melancarkan upayanya untuk turut mewujudkan pertanian organik.

Muhammad Budi Santoso (54), petani dari Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, yang selama delapan tahun terakhir menekuni bisnis ayam pejantan, mulai tahun ini juga mencoba menanam tanaman pepaya.

“Saya menanam pepaya mulai 3-4 bulan ini, tanah di sini sebelumnya ditumbuhi alang-alang dan pohon duri yang tinggi-tinggi,” ujar pria yang karib dipanggil Budi ini saat ditemui tim YouTube EM Indonesia Official di Jawa Tengah belum lama ini.

Mulai mencoba menanam pepaya bukan berarti tanpa tantangan, Budi mengaku tantangan yang dihadapi lumayan besar karena kondisi tanah di wilayah setempat yang sangat gersang dan merupakan tanah wadas atau tanah yang keras dan berbatu.

“Sebelumnya sempat ditanami pohon singkong, tetapi juga susah hidup. Akhirnya saya memulai memupuk dengan kohe (kotoran hewan) ayam yang difermentasikan dengan EM4. Syukurlah sudah mulai tumbuh bagus, dalam waktu 2,5 bulan sudah mulai berbunga dan harapannya hasil panen juga bagus,” kata Budi.

Ia rutin memupuk lahan tersebut dengan kohe ayam hasil fermentasi dan menambahkan arang untuk menjaga pH tanah. “Saya tidak menggunakan pupuk kimia karena tidak punya uang untuk membeli. Selain itu, di sini banyak limbah ayam dan kambing, jadi saya manfaatkan itu karena lebih mudah didapatkan dan biayanya murah,” ucapnya menambahkan.

Budi sengaja memilih menanam pepaya karena merupakan jenis tanaman yang mudah tumbuh dan permintaan pasar lumayan besar dan Ia yang juga peternak ayam, sehingga mudah untuk mendapatkan pupuk. Kohe ayam hasil fermentasi dengan EM4 itu kemudian diaplikasikan pada tanaman.

“Awalnya sempat diledekin karena banyak yang menanam di lahan seperti ini tidak berhasil. Tetapi dengan berbekal kemauan, saya berusaha untuk lebih bersemangat lagi bertani. Saya tidak menggurui, tetapi saya ingin sharing, saya bangga karena tanaman pepaya bisa tumbuh di tanah yang gersang ini,” ujarnya.

Sebelumnya saat berbincang dengan petugas di Dinas Pertanian Cilongok, juga dianjurkan untuk menggunakan produk EM4. Kebetulan ia sudah memakai produk EM4 untuk di peternakan ayam pejantan dan berhasil menekan biaya pakan serta tidak sampai menimbulkan bau pada kandang.

“Terima kasih produk EM4 yang sudah membantu kami untuk bertani, kami menjadi semangat untuk bertani. Kalau bisa, kita menghindari penggunaan pupuk kimia karena demi anak cucu kita. Kita harus berusaha makan makanan yang sehat dan tidak terkontaminasi pupuk kimia supaya lebih sehat,” kata Budi.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini