Dampak Teknologi EM Sangat Menakjubkan

0
64
Staf Ahli PT Songgolangit Persada, I Gusti Ketut Riksa menyampaikan materi terkait teknologi EM4 dalam sebuah seminar melalui aplikasi Zoom.

Oleh: Ir. I Gusti Ketut Riksa )*

Seiring dengan perkembangan waktu, semakin dipahami bahwa tidak seorang pun mampu berbuat yang lebih baik dari rancangan alam. Oleh sebab itu para peneliti seyogyanya telah mengarahkan penelitiannya untuk menemukan rahasia alam itu. Teknologi Effektive Microorganisme (EM) adalah teknologi alam menggunakan bahan organik yang ada dialam dan memfermentasinya dengan bakteri yang ada dialam juga. Teknologi alam ini telah mendapat sentuhan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) guna memperkuat dan mempercepat dampaknya. Karena kehebatan teknologi ini, telah banyak negara di dunia menggantikan teknologi pertaniannya yang berbasis kimia beralih ke teknologi organik EM.

Sebenarnya teknologi EM ini menggunakan kekuatan alam, kali ini kekuatan alam itu dalam bentuk mikroba. Mungkin masih banyak lagi kekuatan alam lainnya yang belum dipahami, sang watulah yang akan menentukannya. Selain hal-hal yang nyata, dalam teknologi ini banyak ditemukan hal-hal yang  tidak kasat mata dan sulit dijelaskan prosesnya, dengan kata lain bahwa IPTEK konvensional belum mampu menjelaskannya.

Ditingkat pengguna, hal ini tidak perlu dipermasalahkan karena itu merupakan ranah para ahli. Teknologi EM telah diramu oleh penemunya agar mudah diterapkan oleh petani, murah serta ramah lingkungan. Teknologi ini menjanjikan masa depan yang lebih cemerlang. Sampai saat ini kehebatan teknologi EM, baru ditemukan ada tiga, diantaranya ialah antioksidasi, deionisasi dan regenerasi.

Antioksidasi

Yang dikenal memiliki sifat antioksidasi disebut antioksidan, antioksidan pada manusia dapat menunda proses penuaan, pada benda mati menunda pelapukan, karatan, korosi dll, pada sayuran dan buah-buahan yang bersifat perishable (mudah busuk) mempertahankan kesegaran. Istilah antioksidan telah dikenal masyarakat luas namun reaksinya belum banyak yang dipahami.

Di EM terdapat berbagai polisakarida yang telah dikenal dibidang kedokteran; zat-zat ini memiliki pengaruh seperti antioksidan. Bila kita berbicara tentang antioksidan akan cenderung mengarah pada vitamin E dan vitamin C; keberadan kedua zat ini sangat sedikit adanya dalam formula EM, namun EM tetap dinyatakan mampu menunjukkan sifat antioksidan yang sangat hebat dan menakjubkan. Ini juga merupakan hal yang masih misterius.

Diantara bakteri-bakteri yang menyusun EM, fotosintetiklah yang menghasilkan antioksidan yang paling kuat, sesuai namanya bakteri ini menyimpan energi sinar matahari dalam bentuk life power yang selanjutnya tersimpan di daun, akar, batang, bunga dan buah yang diperlukan oleh semua makhluk hidup. Banyak orang menyebutnya makanan ini adalah makanan sinar matahari. Dalam formula EM bakteri ini merupakan inti kekuatan EM.

Deionisasi

Deion dapat diartikan sebelum ion; istilah ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahan pangan yang baik dan yang tidak baik untuk dikonsumsi. Bahan pangan yang baik seharusnya dalam bertuk deion, setelah dimakanlah baru berubah menjadi ion, dan langsung menjadi nilai gizi untuk menyusun tubuh manusia, hewan dan tanaman. Namun bila bahan makanan itu tetap berada dalam keadaan terion dan berada dialam bebas, ia akan mudah terpapar oksigin bebas bahkan aktif manyerap oksigin bebas. Kondisi ini tentu sangat membahayakan kesehatan.

Salah satu contohnya ialah, garam EM temuan Prof. DR. Teruo Higa; dalam bukunya disebut “Ocean Salt With Amazing Regenerating Power” yang berarti garam laut dengan daya regenerasi yang menakjubkan. Dapat dibuktikan, bahwa air laut dalam kedalaman 200 meter, besi tidak berkarat karena tidak ada ionisasi, dengan perkataan lain air laut itu berada dalam keadaan “de-ion“. Bila air laut ini dibuat menjadi garam, tentu garam itu sangat sehat untuk dikonsumsi. Dalam pemasaran, garam ini disebut “EM Rejuvinating Salt” Di Jepang garam ini bahkan menjadi garam dapur. Salah satu kehebatannya, konsumen “tidak merasakan rasa haus”.

Teknologi EM bahkan dinyatakan dapat merubah suatu bahan yang sudah terion menjadi de-ion, melalui proses fermentasi. Itulah alasannya apabila dalam keadaan tidak terpaksa, usahakan fermentasi itu berlangsung selama 5 hari untuk daerah tropis, selama seminggu untuk daerah sub tropis, untuk memberi kesempatan sehingga proses deionisasi berjalan sempurna, sehingga semua bahan makanan itu tidak ada yang terpapar oksigen bebas. Itu juga yang menyebabkan makanan fermentasi aman untuk dikonsumsi.

Regenerasi

Agama manapun didunia ini percaya akan adanya dua kutub kekuatan alam yang tidak kasat mata yakni kekuatan“regenerasi dan degenerasi”. Regenerasi mengarah pada pertumbuhan, hidup dan kehidupan, sementara degenersi mengarah pada sakit penyakit dan kematian. Karena kedua energi itu tidak kasat mata tentu sulit untuk dijelaskan mekanismenya.

Prof.DR. Teruo Higa telah membuat suatu formula yang disebutnya EM-X untuk menjelaskan beberapa mujizad yang ditemukan dalam teknologi ini. Satu. Apabila besi direndam dalam EM-X, massa besi akan bertambah, dengan parkataan lain “berat dan energinya bertambah”. Biasanya bila besi berkarat, beratnya akan berkurang.

Dua. Pada pengamatan silet, ditemukan fenomena yang juga sulit dipahami: silet yang baru dibeli bila diamati dibawah mikroskop tepi silet kalihatan rata, namun setelah dipakai tepinya tidak rata lagi; apabila silet ini direndam dalam EM-X, keesokan harinya tepi silet rata kembali seperti baru dibeli.

Tiga. Lahan-lahan pertanian yang menggunakan EM, dimusim salju tidak ditutupi oleh salju, pada tanaman buah-buahan bila selalu menggunakan EM, pertumbuhannya seragam, besar buahnya seragam, warnanya seragam, cita rasanya pun seragam pula. Banyak lagi percobaan DR. Higa yang telah dilakukan secara berulang-ulang namun hasilnya tetap seperti semula, oleh sebab itu beliau berpendapat memang demikianlah adanya.

Semua kejadian ini tidak mungkin terjadi apabila tidak ada energy tambahan. Yang belum banyak dapat dipahami ialah: dari mana datangnya energy itu dan bagaimana prosesnya, namun hasilnya atau dampaknya sangat jelas dapat dilihat. Saya berpendapat bahwa teknologi EM telah menjembatani ilmu fisik dengan ilmu meta fisik, setidak-tidaknya merupakan “ilmu fisik tingkat tinggi”. Mudah-mudahan ilmu meta fisik terus berkembang sehingga kita selalu dapat menggunakan kakuatan alam dalam meraih cita-cita.

)* Staf ahli PT Songgolangit Persada dan Instruktur IPSA Bali

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini