Bertempat di IP2SIP Banjarbaru, para siswa/i yang sedang melaksanakan praktek kerja lapangan/magang dikenalkan teknik pembuatan jamu ternak oleh Susanto, S.ST, koordinator IP2SIP Banjarbaru sekaligus penyuluh BSIP Kalimantan Selatan.
Jamu ternak ini dibuat dari tanaman-tanaman obat seperti temu-temuan, sirih, sereh, kayumanis, sambiloto dan sebagainya yang ditambahkan molases/gula merah dan mikroba starter. Sebelum pelaksanaan praktek pembuatan jamu ternak tersebut, oleh Susanto menjelaskan mengenai bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan jamu ternak, manfaat bahan-bahan herbal untuk kesehatan ternak, pentingnya jamu ternak untuk kesehatan ternak serta dosis pemberiannya.
Para siswa magang yang berasal dari SMKN 1 Bati-Bati Kalimantan Selatan, SMKN 2 Bataguh dan SMKN 1 Mantangai Kalimantan Tengah antusias dalam pelaksanaan praktek pembuatan jamu ternak. Mereka secara langsung mempraktekkan proses pembuatan jamu ternak mulai dari pemilihan bahan, penimbangan, penghalusan, pemerasan dan pencampuran bahan baku.
Setelah semua tercampur dimasukkan Effektive Microorganisme 4 (EM4) Peternakan ke campuran tersebut untuk selanjutnya diaduk secara perlahan. Saat memasukkan mikroba starter EM4 lakukan secara cepat dan hati-hati selama maksimal lima menit. Kemudian jamu ternak tersebut difermentasi selama ± 7 hari dengan disertai pengadukan setiap hari sekali selama 7 hari berturut. Seperti diulas kalsel.bsip.pertanian.go.id/berita/antusiasme-siswa-magang-praktek-jamu-ternak-di-ip2sip-banjarbaru
Dengan praktek pemanfaatan tanaman obat menjadi jamu ternak, dapat dijadikan sebagai alternatif obat-obatan pada ternak yang harganya mahal dan jika dikonsumsi terus menerus dapat meninggalkan residu pada daging maupun telur. Selain itu dengan praktek pembuatan jamu ternak ini dapat dijadikan pengetahuan tentang kesehatan ternak sekaligus bekal keterampilan bagi para siswa magang yang telah melaksanakan magang di BSIP Kalimantan Selatan. Manfaat pemberian jamu ternak ini selain dapat meningkatkan kesehatan dan imunitas ternak, juga meningkatkan nafsu makan ternak. Dosis pemberian ke ternak, tergantung jenis ternaknya dan kebutuhan penanganan pengobatannya.https://linktr.ee/em4