Sebagai desa yang menghasilkan produksi sayur dalam jumlah cukup besar, rupanya Desa Sumberejo juga dihadapkan dengan permasalahan limbah organik dalam jumlah yang tergolong tinggi dan belum dapat dikelola dengan baik.
Hingga saat ini, masih belum ada upaya keberlanjutan untuk mengolah limbah sayur dengan baik sehingga limbah tersebut langsung dibuang begitu saja ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tanpa ada tindakan lebih lanjut.
Bahkan beberapa di antaranya dibuang begitu saja di pinggir jalan sehingga tak jarang keberadaan limbah sayur tersebut mengganggu warga yang berada di sekitarnya, terutama saat hujan sedang turun.
Melihat fenomena ini, lima mahasiswa Universitas Brawijaya mengembangkan gagasan berupa program PELITA, Pengelolaan Limbah Terpadu. Program pengolahan limbah sayur menjadi pupuk organic cair (POC) guna selanjutnya dipasarkan dalam skala yang lebih luas.
Di bawah bimbingan Zainul Abidin, S.T., M.T., M.Eng., Ph.D., kelima mahasiswa ini antara lain Adrian Adam Indrabayu (FT), Rhobithotus Mufidah (FPIK), Quinnike Aisy Maskurin (FTP), Samuel Tupani Rizky Silalahi (FTP), dan Zulfikar Dabby Anwar (FP).
“Kami rasa program ini bisa diaplikasikan oleh masyarakat kebanyakan karena cukup sederhana,” tukas Adrian mewakili timnya.
Ia menjelaskan, alat dan bahan yang digunakan dalam program adalah limbah sayur, tong biru, pisau, larutan Effektive Microoganisms 4 (EM4) dan air. Limbah sayur ini akan diolah menjadi POC melalui proses fermentasi oleh larutan bioaktivator (campuran antara air, molase dan EM4).
Proses pembuatan POC ini akan berlangsung selama dua minggu untuk memastikan fermentasi berjalan dengan baik. Hasil akhir dari POC ini akan menghasilkan kandungan pupuk yang cukup baik berupa kandungan Nitrogen 1%, Fosfat 1.98%, Kalium 0.85%, dan rasio C/N 30.
POC yang dihasilkan nantinya akan dipasarkan secara online melalui platform instagram dan website yang telah disediakan oleh mahasiswa.
“Jadi kami tidak hanya memfasilitasi pengolahan limbah, namun program PELITA ini juga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Sumberejo melalui pemasaran produk secara digital,” beber mahasiswa Teknik Elektro ini.
Dalam pelaksanaannya tim bekerjasama dengan kelompok PKK Desa Sumberejo Kota Batu. kelompok masyarakat ini akan diberikan pelatihan tentang program PELITA dan diharapkan bisa menjadi penyambung tangan tim kepada masyarakat desa setempat. Seperti yang diulas web prasetya.ub.ac.id.
“Kami berharap dengan adanya program ini, mampu meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat Desa Sumberejo serta mampu diterapkan secara mandiri ke depannya,” harap Adrian.https://linktr.ee/em4
Beranda TEKNOLOGI EM PELITA, Tawarkan Pengolahan Limbah Sayur Menjadi POC Gunakan Bioaktivator EM4 Di Batu