
Usaha ekonomi kreatif, percaya diri dan bertanggungjawab memproduksi pupuk organik berbasis teknologi Effective Microorganisms (EM) menjadi sebuah kekuatan dalam meraih sukses demi masa depan yang gemilang, lingkungan yang lestari, ekonomi bergeliat dan kehidupan masyarakat yang sejahtera. Gagasan memproduksi pupuk ramah lingkungan dalam skala besar saat terjadi kelangkaan pupuk kimia di saat krisis moneter (Krismon) tahun 1997, akibat permintaan pupuk organik dari petani yang melonjak adalah sebuah tantangan dan peluang.
“Selanjutnya tahun 2000 mulai membuat pupuk organik padat dengan nama Bokashi Kotaku, dari sampah organik di Kota Denpasar dengan alat dan fasilitas seadanya. Setelah lima tahun bergelut dengan sampah kota di Tempat Penampungan Akhir (TPA) Suwung, Denpasar, karena ijin menggunakan lahan TPA seluas satu hektar tidak diperpanjang, maka pembuatan pupuk Bokashi Kotaku dilanjutkan ke daerah persawahan di Denpasar dengan menyewa tanah selama sepuluh tahun,” kata Direktur Utama PT Songgolangit Persada, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr, alumnus Program Pascasarjana Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang (1987-1990).
Agen tunggal di Indonesia yang memproduksi Effective Microorganisms 4 (EM4) pertanian, EM4 perikanan, EM4 peternakan dan EM4 limbah ke seluruh provinsi di Nusantara yang mendapat lisensi dari EMRO Jepang kini mengelola empat pabrik EM4 di Indonesia yakni dua unit di Bali dan dua unit di Jawa Barat.
Berawal dari mengelola pabrik pupuk organik padat di TPA Suwung, Denpasar, setelah masa sewa berakhir, selanjutnya produksi pupuk organik dipindahkan ke Tabanan, di tempat yang lebih permanen, sejak 2015 dengan pertimbangan lokasi produksi dekat dengan bahan baku kotoran ternak.
Pemasaran pupuk organik pada sepuluh tahun pertama diakuinya sangat lambat, karena pengetahuan petani yang minim akan pentingnya pemupukan organik. Namun berkat penyuluhan, informasi, serta pembuatan kebun percontohan yang terus dilakukan, maka petani mulai memahami pentingnya pupuk organik untuk memelihara kesuburan tanah.
Bahkan sekarang, penggunaan pupuk Bokashi Kotaku sangat diketahui manfaatnya, sehingga setiap musim pemupukan, di awal musim hujan petani cengkeh selalu menggunakannya. Petani sayur di Baturiti, Kabupaten Tabanan setiap musim tanam selalu melakukan pemupukan Bokashi Kotaku. Penggunaan Bokashi Kotaku juga dilakukan untuk pertamanan di hotel, villa dan penghobi tanaman.
“Bahkan masa pandemi Covid-19 (2019-2021) terjadi peningkatan permintaan pupuk Bokashi Kotaku untuk penghobi tanaman hias, buah dan sayur di dalam pot. Produksi tanah subur Pak Oles dilakukan untuk memenuhi permintaan tanah subur bagi penghobi tanaman dalam pot. Tanah subur tersebut merupakan campuran dari tanah dengan pupuk bokashi perbandingan 50:50, sehingga tanah tersebut bisa langsung digunakan sebagai media tanam, khususnya untuk masyarakat yang ada di kota, karena keterbatasan lahan dan tanah,” tutur Pak Oles.
Cara membuat pupuk bokashi juga diajarkan kepada petani dengan menggunakan bahan baku pupuk organik (kotoran hewan, pupuk hijau) yang difermentasi dengan Teknologi EM. Di tingkat rumah tangga, bahan organik dari limbah dapur juga bisa digunakan untuk pupuk bokashi untuk kebutuhan pupuk organik sendiri.
Sikap Mental Bagus
Dr. Wididana ketika memberikan motivasi kepada pelajar dan mahasiswa Indonesia yang sedang melanjutkan studi di Jepang pada Webinar yang digelar Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tokyo International University baru-baru ini menilai, sikap mental yang sangat bagus, memanfaatkan setiap kesempatan yang menguntungkan menjadikan jaringan semakin luas didukung tim produksi dan tim pemasaran yang andal.
Kesuksesan dalam mengelola bisnis kuncinya adalah manajemen yang harus mapan mengelolanya dan kepemimpinan yang baik untuk mengantarkan kesuksesan yang diraih menjadi prestasi yang gemilang. “Jangan malu dari memulai usaha yang kecil, karena usaha yang kecil dikelola dengan baik lama-lama akan berkembang menjadi besar, seperti misalnya jaringan Effective Microorganisms Research Organization (EMRO) awalnya ada di Jepang sekarang sudah berkembang lebih dari 130 negara di belahan dunia,” tutur Dr. Wididana yang mengelola EMRO di Indonesia.
Dalam mengembangkan usaha bisnis jangan malu dari usaha yang kecil sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, ibarat melangkah tujuh kali jatuh delapan kali bangkit untuk maju. Buat kesempatan bagi diri sendiri mengikuti seminar, rajin agar hidup ini terus berkembang melalui proses belajar dan prestasi.
Semua itu dilandasi tekad, disiplin, memiliki komitmen untuk menyelesaikan tugas, kerja keras, tetap tenang dan waspada. Semua itu didasari memiliki harga diri dan percaya diri serta kepercayaan itu adalah modal, karena orang lain hanya bisa memberikan rekomendasi, kunci sukses itu adalah diri sendiri.
Kepercayaan adalah hasil kerja keras, hatinya bagus, pinter dan membutuhkan waktu dan disiplin, termasuk kalau tidak dipercaya kesempatan akan hilang. Pada awal pertanian organik diusulkan tahun 1995 atau 30 tahun yang lalu, masyarakat dan pemerintah belum paham akan tujuan pertanian organik. Kerusakan lingkungan, tanah, air, udara, hewan, tanaman dan juga manusia, belum membuka mata hatinya untuk mengerti.
Berawal dari masalah kesehatan, pengetahuan manusia modern tentang kesehatan yang meningkat, manusia menyadari hubungannya yang sangat erat dengan lingkungan dan kesehatan, yang semuanya berawal dari pertanian organik, sebagai pemasok bahan makanan sehat dan berkualitas, masyarakat bisa menjadi sehat, lingkungan menjadi lestari.
Semua manusia membutuhkan kesehatan, yang harus diusahakan sepenuh daya. Di saat manusia sehat, mungkin kesehatan dianggap biasa saja, tak bernilai. Di saat manusia sakit, barulah dia mengerti bahwa kesehatan harus dibeli dengan obat, yang harganya bisa tak terjangkau, tak terhingga.
Kesadaran manusia akan pentingnya kesehatan menggerakkan pertanian organik. Pemerintah mendukung pertanian organik melalui pelatihan, pendidikan yang menyadarkan masyarakat akan pentingnya kelestarian lingkungan dan kesehatan secara alami melalui konsumsi produk pertanian organik.
Masyarakat membutuhkan produk pertanian organik, seperti sayur, kacang-kacangan, biji-bijian, khususnya beras. Produk pertanian organik juga diolah untuk bahan makanan, digunakan sebagai bahan obat dan kosmetik. Sampai akhirnya, pemikiran baru lahir, bahwa lingkungan yang sehat dan bumi yang lestari bukan diwariskan oleh generasi sekarang ke anak cucu, tapi justru anak cuculah yang memilikinya, generasi sekarang meminjamnya dari anak cucu, dan harus dirawat dengan baik, sehingga bumi bisa dikembalikan dengan baik kepada pemiliknya.
Pertanian organik memberi solusi dari kesalahan manusia sebelumnya, yang mengekploitasi alam untuk memenuhi keserakahannya, justru yang didapat adalah kemiskinan, penyakit dan kerusakan lingkungan. Dengan pertanian organik, penghuni ekosistim alam, khususnya pertanian menjadi hidup sejahtera bersama, hidup mereka saling mendukung, saling berbagi dan saling mengasihi, harap Pak Oles yang sukses mengembangkan usaha bisnis berbasis pertanian organik.https://linktr.ee/em4