Dr. Wididana: Ayurveda Dengan Teh Herbal

0
42
Rutin mengonsumsi teh herbal Bokashi Jahe Merah mampu meningkatkan imun tubuh.

Jika Anda mengonsumsi teh herbal atau suplemen herbal, berarti Anda telah mempraktikkan Ayurveda. Ayurveda berarti ilmu untuk hidup—ilmu untuk menjaga kesehatan dan awet muda. Prinsip dasar Ayurveda adalah: “Makanan adalah obat, dan obat adalah makanan.”

Direktur Utama PT Karya Pak Oles Tokcer, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr., mengungkapkan bahwa tujuan utama Ayurveda adalah menjaga tubuh agar tetap sehat dengan cara mengatur pola makan yang sesuai dengan karakter bentuk tubuh seseorang. Dalam Ayurveda, terdapat tiga tipe tubuh, yaitu:

Vata: bertubuh kurus, bersifat cepat,

Pitta: bertubuh sedang, bersifat panas,

Kapha: bertubuh gemuk, bersifat lambat.

Ketiga karakter ini bisa juga muncul sebagai kombinasi dari Vata, Pitta, dan Kapha sesuai dengan sifat atau watak masing-masing individu.

“Tujuan utama minum teh herbal adalah untuk detoksifikasi—membuang racun dari tubuh melalui sistem pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, membunuh parasit atau cacing usus, melancarkan pencernaan dan buang air besar, serta meningkatkan energi,” ujar sosok pria enerjik yang akrab disapa Pak Oles tersebut.

Menurut Dr. Wididana, sebagaimana dijelaskan oleh Sahara Rose Ketabi dalam bukunya Ayurveda, penggunaan teh herbal dan suplemen herbal di Amerika Serikat terus meningkat. Pada tahun 2012, sekitar 20% masyarakat Amerika mengonsumsi herbal dan suplemen non-vitamin. Jumlah tersebut terus bertambah dari tahun ke tahun.

Pada 2015, masyarakat Amerika menghabiskan sedikitnya 21 miliar USD untuk membeli herbal dan suplemen makanan. Menurut National Institute of Health, sebanyak 30% orang Amerika menggunakan pengobatan alternatif, termasuk suplemen herbal, meditasi, yoga, dan chiropractic.

Alumnus Program Pascasarjana Faculty of Agriculture, University of the Ryukyus, Okinawa, Jepang ini menambahkan bahwa penggunaan herbal menarik perhatian para ahli farmasi karena memiliki efek samping yang rendah. Sebagai contoh, menambahkan jahe dalam jumlah banyak ke makanan tidak menimbulkan efek samping karena jahe merupakan bahan pangan alami berupa akar tanaman yang sangat sesuai dengan tubuh manusia.

Pengobatan herbal juga dinilai lebih murah dan terjangkau dibandingkan dengan pengobatan kimia. Misalnya, obat rematik Celebrex membutuhkan biaya sekitar 4 USD per hari, sedangkan suplemen jahe sebagai obat rematik dalam Ayurveda hanya sekitar 38 sen per hari. Biaya ini bisa menjadi lebih murah jika seseorang minum teh jahe atau menambahkan parutan jahe ke dalam makanan. Penelitian juga menunjukkan bahwa jahe sangat baik untuk mengobati dan mencegah radang sendi.

“Teh herbal jahe banyak digunakan dalam diet dan pengobatan Ayurveda. Kini, teh herbal dipandang sebagai bentuk pengobatan alami. Dalam Ayurveda, jenis teh herbal tertentu digunakan untuk mengatasi penyakit tertentu sesuai khasiatnya,” jelas Dr. Wididana.

Teh herbal jahe tidak hanya bermanfaat untuk radang sendi, tetapi juga membantu meningkatkan pencernaan dan mengurangi peradangan. Teh herbal daun adas bermanfaat untuk mengeluarkan gas dari perut kembung, melancarkan sembelit, dan membantu detoksifikasi hati. Teh peppermint berguna untuk meredakan mual, muntah, sakit perut, serta membantu menurunkan suhu tubuh. Jenis herbal tertentu dapat digunakan sesuai dengan tipe tubuh, iklim, dan lingkungan seseorang.

Sebagai negara tropis yang subur, Indonesia memiliki potensi besar untuk memproduksi teh herbal dan mengembangkan Ayurveda Nusantara. Tradisi jamu yang telah diwariskan sejak zaman nenek moyang di berbagai suku bangsa dapat menjadi dasar pengembangan industri herbal nasional. Melalui Ayurveda Nusantara, masyarakat Indonesia dapat menjaga kesehatan dengan memanfaatkan kekayaan alam dan warisan budaya lokal.linktr.ee/pakolescom

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini