Direktur Utama PT Karya Pak Oles Group, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr, mengungkapkan bahwa dalam ilmu pengobatan tradisional India atau Ayurveda, dikenal metode detoksifikasi tubuh yang disebut Panca Karma. Terapi ini bertujuan untuk mengeluarkan racun dalam tubuh sekaligus memulihkan keseimbangan dan vitalitas tubuh serta pikiran.
“Panca Karma terdiri atas lima metode pembersihan tubuh, yaitu Vamana (terapi muntah untuk membuang racun), Virechana (pembersihan usus), Basti (enema dengan ramuan herbal), Nasya (pembersihan hidung dengan minyak atau air herbal), dan Rakta Mokshana (pembersihan darah),” jelas pria yang akrab disapa Pak Oles itu saat menjadi narasumber dalam webinar bertajuk “Peluang Bisnis dan Informasi: Hidup Sehat dengan Herbal” yang diselenggarakan oleh Bokashi Naturopati, diikuti sekitar 60 peserta secara daring.
Menurut alumnus Program Pascasarjana Faculty of Agriculture, University of the Ryukyus, Okinawa, Jepang ini, tujuan utama Panca Karma adalah mengeluarkan racun yang menumpuk di dalam tubuh. “Setelah racun keluar, tubuh akan kembali seimbang, daya tahan meningkat, energi bertambah, dan jaringan tubuh menjadi muda kembali. Pikiran serta emosi pun menjadi lebih tenang,” ujarnya.
Selain lima metode utama tersebut, Pak Oles menambahkan bahwa dalam Ayurveda juga dikenal beberapa teknik pendukung, seperti Swedana (terapi uap herbal), Abhyanga (pijat minyak), dan Snehapan (minum minyak ghee). “Dengan teknik-teknik itu tubuh menjadi sehat. Prinsip pengobatan Ayurveda adalah mencegah penyakit sebelum mengobati, karena pencegahan lebih penting,” tegasnya.
Ia menekankan, menjaga kesehatan dilakukan melalui peningkatan imunitas, olahraga, meditasi, yoga, pernapasan, serta pola makan dan gaya hidup sehat. “Ayurveda menggunakan herbal, detoksifikasi, pernapasan, meditasi, dan yoga. Ada juga teknik operasi, tetapi dilakukan oleh ahlinya. Prinsipnya ada dua: preventif dan kuratif,” jelasnya.
Lebih lanjut, Pak Oles memaparkan rahasia utama pengobatan Ayurveda terletak pada sistem pencernaan. “Kesehatan manusia dimulai dari ususnya. Di dalam tubuh, usus diibaratkan sebagai ‘api’ yang disebut Agnisara. Api ini harus dijaga agar proses pencernaan dan metabolisme berjalan baik,” ungkapnya.
Dijelaskan pula, teori penting lain dalam Ayurveda adalah konsep Ojas dan Ama. Ojas merupakan energi vital hasil dari pencernaan yang baik, sedangkan Ama adalah sisa makanan yang tidak tercerna dan menjadi racun dalam tubuh. “Kalau Ojas banyak, imun tubuh tinggi. Sebaliknya, kalau Ama menumpuk, tubuh mudah sakit,” katanya.
Ciri-ciri seseorang yang memiliki Ojas baik antara lain bangun tidur terasa segar dan berenergi, pencernaan lancar, wajah cerah, aroma tubuh normal, pikiran tenang, serta tidur nyenyak. Sedangkan tanda Ama adalah tubuh lemas, lidah berlapis putih, wajah kusam, jerawatan, mudah lelah, pencernaan terganggu, dan emosi tidak stabil.
Untuk menjaga kesehatan pencernaan, Pak Oles menyarankan agar masyarakat makan secara seimbang, tidak berlebihan (cukup 80% kenyang), menjalani puasa atau detoks secara berkala, rutin berolahraga, melakukan yoga, meditasi, serta mengonsumsi herbal, jus buah, dan teh herbal. “Dengan menjaga pencernaan, kita sudah memelihara api kehidupan di dalam tubuh,” tutupnya.linktr.ee/pakolescom

