Sebanyak 65 siswa Jurusan Farmasi SMK Muhammadiyah Pagar Alam, Sumatera Selatan, melakukan kunjungan industri ke PT Karya Pak Oles Tokcer (KPOT), satu-satunya Industri Obat Tradisional (IOT) di Bali, Rabu (4/10/2025). Didampingi 12 guru pembimbing, rombongan disambut hangat di kawasan Pak Oles Green School (POGS), Jalan Waribang, Kesiman, Denpasar Timur.

Kehadiran rombongan diterima langsung oleh Kepala POGS, Ir. Koentjoro Adijanto, serta Kepala Bagian Pemastian Mutu IOT KPOT Plant 1, Apt. Luh Ketut Budi Maitriani, S.Farm. Kunjungan ini merupakan bagian dari program kurikulum merdeka, khususnya pembelajaran kokurikuler yang mendorong siswa belajar langsung di luar kelas.

“Sesuai arahan Menteri Pendidikan, pembelajaran kokurikuler memberikan kesempatan siswa mengaitkan materi teori dengan praktik di lapangan. Selama ini mereka belajar membuat obat tradisional di kelas, sekarang bisa melihat langsung prosesnya di industri,” ujar Suroto, S.Pd, salah satu guru pembimbing.

Ia menambahkan, KPOT dipilih sebagai tujuan kunjungan karena selain menjadi industri herbal ternama di Bali, juga merupakan keinginan siswa untuk studi tour sekaligus belajar. “Ini kali kedua kami mengunjungi industri Pak Oles. Sebelumnya, siswa kami juga sudah membuat produk kopi herbal skala internal sekolah, namun belum dipasarkan karena belum mengantongi izin BPOM,” jelasnya.

Dalam sambutannya, Ir. Koentjoro atau yang akrab disapa Yoyok, memaparkan sejarah berdirinya PT KPOT yang telah berdiri sejak 1997 dan kini memproduksi puluhan produk herbal berbasis standar CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik). Produk-produknya telah dikenal luas baik di dalam maupun luar negeri.

Yoyok juga memperkenalkan teknologi Effective Microorganisms (EM) dari Jepang yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pertanian dan lingkungan. Teknologi yang ditemukan oleh Prof. Dr. Teruo Higa ini juga diterapkan dalam lini produksi dan budidaya bahan baku herbal KPOT.

Sementara itu, Apt. Luh Ketut Budi Maitriani menekankan pentingnya siswa memahami proses produksi secara menyeluruh. “Mulai dari bahan baku, pengolahan, hingga regulasi industri. Kunjungan ini kami harapkan bisa memperkuat pemahaman siswa antara teori dan praktik,” ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut, siswa tampak antusias mengikuti sesi pemaparan, tanya jawab, hingga tur keliling kebun percontohan yang menampilkan berbagai tanaman herbal, termasuk bahan utama dari produk unggulan Pak Oles seperti Minyak Oles Bokashi.

Kunjungan ini menjadi pengalaman berharga bagi para siswa untuk menambah wawasan dan inspirasi dalam mengembangkan produk herbal lokal berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi industri.linktr.ee/pakolescom

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini