Tim PT Songgolangit Persada (SLP) melakukan kegiatan sosialisasi pengolahan sampah organik di SMA Negeri 2 Kuta Utara, yang berlokasi di Jalan Raya Kerobokan No. 11, Kerobokan Kaja, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, pada Senin, 1 September 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari edukasi lingkungan dalam rangka perayaan DEXCAFEST #4, HUT ke-4 sekolah tersebut.
Pada kesempatan ini, Tim SLP yang diwakili oleh Manajer Pak Oles Green School, Ir. Koentjoro Adijanto, atau yang akrab disapa Yoyok, memberikan materi seputar cara pengolahan sampah organik menggunakan bioaktivator Effective Microorganisms 4 (EM4). Materi diberikan di hadapan sekitar 200 siswa kelas XII yang terlihat antusias mengikuti sosialisasi.
“Sangat penting melakukan pemilahan antara sampah organik dan anorganik. Jika tidak dilakukan, dampaknya bisa mencemari lingkungan baik darat, laut, maupun udara,” jelas Yoyok kepada para siswa.
Selain penyampaian teori, siswa juga diajak untuk praktik langsung mengolah sampah organik seperti daun, rumput, serta sampah dari kantin sekolah. Aktivitas ini dilakukan di lingkungan sekolah dengan pendampingan langsung dari tim PT Songgolangit Persada.
Salah satu siswa, Agung Harryawa, yang mengikuti kegiatan bersama rekannya Putu Nia Pramesti Prabandari dari kelas 12 B3, mengaku senang mendapat pengalaman baru. “Saya sangat senang mendapat pengalaman mengolah sampah organik menggunakan bioaktivator EM4,” ujar Agung.
Dukung Program Pengolahan Sampah Berbasis Sumber
Kegiatan ini selaras dengan program pengelolaan sampah berbasis sumber yang telah dijalankan SMA Negeri 2 Kuta Utara. Menurut Waka Humas Dra. Gusti Ketut Ayuadi, M.Pd, sekolahnya memang sudah memiliki program khusus bernama “Ecodusmatara” yang fokus pada pengelolaan sampah organik, bahkan telah dilengkapi dengan teba modern sebagai sarana pendukung.
“Kami sudah mencanangkan program sekolah tanpa tong sampah. Jadi, setiap siswa bertanggung jawab atas sampahnya sendiri. Sampah dari rumah dibawa kembali ke rumah, dan sampah dari kantin dikelola langsung oleh pihak kantin,” ungkap Gusti Ayuadi.
Ia berharap kehadiran PT Songgolangit Persada lewat kegiatan ini dapat memperkuat upaya sekolah dalam menerapkan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan mudah diterapkan oleh siswa maupun tenaga pendidik.
Lingkungan Sekolah Hijau dan Berkelanjutan
Kepedulian terhadap lingkungan terlihat jelas dari kondisi halaman sekolah yang bersih dan hijau. Berbagai tanaman hias dan buah tumbuh subur, dirawat menggunakan pupuk organik hasil pengolahan sampah yang dilakukan siswa.
SMA Negeri 2 Kuta Utara pun menjadi contoh konkret penerapan pengelolaan sampah organik yang tidak hanya bermanfaat untuk lingkungan, tetapi juga mendukung upaya Pemerintah Provinsi Bali dalam menciptakan pulau yang bebas sampah, terutama sampah plastik.
“Sampah organik bisa kembali menjadi kompos, yang berguna bagi bumi dan menjadikan Bali lebih bersih, hijau, dan lestari,” tutup Gusti Ayuadi.https://linktr.ee/em4