
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Dewan Jamu Provinsi Bali, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr mengatakan siap melakukan program nyata dalam mengembangkan jamu sebagai industri modern khususnya di Provinsi Bali. Hal tersebut diungkapkan saat pengukuhan DPD Dewan Jamu Provinsi Bali Tahun 2025-2028 di Denpasar, belum lama ini.
“Semoga kita bisa berkembang bersama untuk pengembangan Provinsi Bali khususnya dalam bidang industri kesehatan dan industri jamu,” ujar Dr. Wididana yang merupakan Dirut PT Karya Pak Oles Tokcer. Menurutnya, salah satu langkah awal yang dilakukan yaitu dengan membangun jejaring antar pelaku, memperkuat sisi ilmiah, serta memperkenalkan produk jamu ke pasar yang lebih luas.
Pria yang akrab disapa Pak Oles mengatakan, dengan orang baru/organisasi baru langsung saling berkenalan, khusus tentang produk, teknologi, dan pengadaan. “Dari situ, kita bisa berbagi informasi ilmiah, mengundang para ilmuwan, hingga menyusun strategi pemasaran modern dan kekinian. Bali bisa menjadi tuan rumah produksi, promosi, dan wisata kesehatan berbasis jamu,” ujar Pak Oles yang juga merupakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gabungan Pengusaha Jamu (DPD GP) Provinsi Bali.
Susunan Pengurus Daerah DJI Bali diketuai oleh Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana M. Agr, Wakil Ketua I Gede Sri Agus Putrawan, S.Kes, Sekretaris Ni Made Sinarsari, A.Md.Keb., S.Kes.H., M.Si dan Tri Suharti, Bendahara Made Ayu Lidyawati dan Ir. Agus Urson Hadi Pramono. Dalam kesempatan tersebut, total ada 29 orang pengurus yang dikukuhkan langsung oleh Ketua Umum Dewan Jamu Indonesia, Mayor Jenderal TNI (Purn) Prof. Dr. dr. Daniel Tjen Sp.S.
Ketua Umum Dewan Jamu Indonesia, Mayor Jenderal TNI (Purn) Prof Dr dr Daniel Tjen SpS, mengatakan pembentukan pengurus daerah di Bali merupakan langkah strategis. “Dengan telah terbentuknya kepengurusan di Bali, kita harap jamu bisa lebih berperan dalam menopang sistem industri kesehatan Indonesia, sekaligus menjadikan warisan budaya ini relevan dalam praktik pengobatan modern,” ujarnya.linktr.ee/pakolescom