Bapak Sujarwo menunjukkan kotoran ternak sapi yang bisa diaplikasikan langsung ketanaman tampa diolah terlebih dahulu.

Dengan menggunakan pakan yang berkualitas dipadukan EM4 dapat meningkatkan pertumbuhan ternak sapi menjadi lebih bagus dan bobotnya terus naik. Selain itu, kotoran hewan (kohe) yang dikeluarkan sapi juga tidak berbau.

Hal tersebut diungkapkan oleh Bapak Sujarwo seorang peternak sapi sukses di Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. “Istimewanya lagi, kohe tersebut dapat digunakan pada kebun jagung dan buah naga yang di kebun saya, yang hasilnya membuat tanaman menjadi subur dan buahnya besar-besar” ujar Sujarwo.

Menurutnya, kohe setelah dikumpulkan di tempat penampungan, kemudian ia siram/sprai menggunakan EM4. Setelah itu dimasukkan ke sak-sak, baru kemudian dibawa ke kebun untuk memupuk tanaman.

Ia mengatakan, kohe sapi yang telah dicampur EM4 ini ternyata berbeda dengan kohe biasa yang tanpa campuran. Kalau kohe sapi biasa atau tanpa campuran, jika langsung ditaruh pada tanaman jeruk dapat mengakibatkan tanaman langsung mati karena kepanasan. Sedangkan dengan penambahan EM4 justru membuat tanaman menjadi subur.

Sujarwo sangat memperhatikan pakan sapi yang diberikan agar benar-benar berkualitas karena sangat mempengaruhi kenaikan bobot sapi. Pakan yang diberikan berupa tebon jagung yang telah difermentasi menggunakan produk EM4 yang diproduksi oleh PT Songgolangit Persada (SLP). Selain itu juga dipadukan dengan pakan hijauan berupa rumput Zanzibar.

“Untuk pakan sapi, tanaman jagung umur 70 hari itu dipotong, kemudian dicacah dan diisi dengan EM4 dan dedak. Setelah melalui proses fermentasi sekitar 1-2 bulan, barulah diberikan untuk pakan sapi,” katanya.

Berawal dari sekadar hobi dan ketekuan Bapak Sujarwo kini sukses memelihara puluhan ekor sapi dan sekaligus memiliki lahan dengan tanaman buah yang subur, berkat pengaplikasikan produk Effective Microorganisms 4 (EM4).

“Saya memelihara sapi ini awalnya hanya hobi. Dari 5 sapi, kemudian berkembang menjadi 50 ekor, dan terus berkembang hingga sekarang ini,” kata Sujarwo saat berbincang dengan tim Youtube EM Indonesia Official di Banyuwangi, beberapa waktu lalu.

Sujarwo menceritakan sapi yang dipelihara ada jenis Limosin dan Simmental. Ia sengaja menyiapkan sapi untuk indukan yang bagus agar anak sapi nantinya juga bagus karena untuk perkembangbiakan sapi dilakukan secara alami.

“Saya membeli bakalan sapi di bobot sekitar 300-400 kilogram, tetapi sekarang rata-rata sudah di atas 700-800 kilogram, bahkan ada yang bobotnya 1 ton. Rata-rata berat sapi naik 1,5 kilogram per hari,” ujarnya menambahkan.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini