Seorang anak sedang menuangkan EM4 saat praktek membuat pupuk organik pada pelatihan dan kegiatan Workshop Pertanian Organik di Slukat Learning Center, di Desa Keramas, Kabupaten Gianyar.

Puluhan anak-anak dari jenjang SD, SMP dan SMA yang mengikuti pelatihan dan kegiatan Workshop Pertanian Organik di Slukat Learning Center, di Desa Keramas, Kabupaten Gianyar, bersemangat untuk belajar pertanian dan mengaplikasikan Effective Microorganisms 4 (EM4).

“Selain mempersiapkan anak-anak berbahasa Inggris, kami pandang pembangunan berkelanjutan sangat penting, terutama dalam bidang pertanian dan ketahanan pangan,” kata I Gusti Agung Ayu Mas Pramitasari selaku salah satu pendiri Slukat Learning Center ditemui disela-sela kegiatan workshop yang digelar pada 11 Mei 2025 ini.

Mas Pramitasari mengungkapkan Slukat Learning Center merupakan yayasan yang bergerak di bidang pendidikan untuk anak-anak desa Keramas dan sekitarnya. Pihaknya memberikan kursus bahasa Inggris secara gratis bagi anak-anak yang diajarkan oleh para relawan dari sejumlah negara di Eropa, Amerika, Australia dan negara lainnya.

“Kami juga memberikan pelatihan lainnya agar anak-anak bisa mempersiapkan diri di dunia kerja. Ada juga pelatihan coding, komputer, perhotelan, dan sebagainya. Yayasan ini sudah didirikan sejak tahun 2018 oleh kedua orang tua saya supaya masyarakat dan anak-anak desa mendapatkan kesempatan pendidikan yang lebih baik,” tuturnya.

Mas Pramitasari mengatakan melalui kegiatan workshop pertanian tersebut, menjadi salah satu upaya untuk mengenalkan pertanian pada anak-anak dan bisa berinteraksi dengan lingkungan.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin mengenalkan bahwa pertanian itu menyenangkan dan selanjutnya mereka bisa membawa pemahaman ini ke rumah masing-masing. Sekaligus anak-anak bisa belajar bertanggung jawab bahwa bertani itu bukan proses yang instan, tetapi proses yang membutuhkan ketekunan dan kesabaran,” katanya.

Dengan memandang bertani sebagai proses yang menyenangkan, diharapkan anak-anak dapat mengurangi penggunaan gadget di tengah fenomena tingginya durasi screen time di kalangan anak-anak dewasa ini.

I Wayan Bintang Darmayoga selaku Ketua SSO di Yayasan Slukat Learning Center menambahkan, kegiatan kali ini diisi dengan menanam sejumlah tanaman sayur-mayur seperti pohon terong, tomat, bayam dan kacang panjang. “Anak-anak juga bisa belajar cara mengolah lahan dengan luasan yang minim, namun dengan hasil yang lebih dari yang dibayangkan,” katanya.

Dengan anak-anak mulai cinta pada pertanian, diharapkan mereka ke depannya bisa turut mengembangkan pertanian supaya pertanian tidak sampai hilang.

Komang Edi Juliana, selaku instruktur dalam kegiatan Workshop Pertanian Organik itu mengapresiasi kegiatan yang digagas Yayasan Slukat Learning Center ini dan berharap semakin banyak sekolah yang juga mengenalkan pertanian kepada para siswa.

Kegiatan workshop yang digelar secara berkelanjutan ini dinilai sangat bagus mendukung program ketahanan pangan keluarga. Menurutnya, jangan malu menjadi petani karena profesi ini sangat luar biasa untuk menyediakan pangan bagi masyarakat.

“Saya sangat senang dengan anak-anak yang begitu antusias, mereka mengatakan sangat seru mulai dari proses membuat pupuk hingga menanam pohon. Saya juga mengupas mengenai pentingnya penggunaan Effective Microorganisms 4 (EM4) untuk kesehatan tanah. Saya sudah sejak lama menggunakan EM4 dan berfungsi sebagai starter yang sangat baik bagi tanah,” kata Edi Juliana.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini