Bokashi Farm, Sarana Edukasi Dan Menjual Bibit Tanaman Obat

0
113

Bokashi Farm yang berlokasi di Jalan Waribang Denpasar Timur selama ini dikenal sebagai tempat edukasi dalam hal tanaman herbal berkhasiat obat. Lebih dari 100 jenis tanaman obat ditanam dan dirawat dengan baik di lokasi ini yang juga dikenal dengan nama Pak Oles Green School (POGS).

Daya tariknya sebagai edukasi sudah tak terhitung jumlah pengunjungnya. Mereka datang dari berbagai kalangan, tidak hanya dari lokal Bali namun juga banyak dari luar Bali. Misalnya mulai dari sekolah-sekolah, lembaga perguruan tinggi, komunitas hingga lembaga atau perusahaan-perusahaan swasta yang bergerak dalam berbagai bidang.

Selain menjadi daya tarik edukasi bagi pengunjung, kebun seluas 4.500 meter persegi ini juga sering didatangi kalangan masyarakat yang ingin mendapatkan bibit tanaman obat, termasuk juga ada yang hanya ingin langsung memperoleh bahan-bahan baku untuk diracik jadi obat tertentu. Rata-rata mereka yang datang selalu mendapatkan jenis tanaman obat yang dicarinya. Hal ini selain karena jenisnya yang banyak juga kondisi tanamannya subur-subur lantaran dirawat dengan baik.

Adalah I Nyoman Suwandi,60, yang dipercaya mengelola kebun Bokashi Farm mengaku selalu merawat dan mengontrol untuk memastikan kondisi berbagai tanaman obat yang ada dalam kondisi tumbuh dan berkembang dengan baik. Hal ini tentu untuk mendukung kegiatan edukasi bagi setiap tamu yang berkunjung.

“Saya merawat dan selalu mengontrol tiap hari untuk memastikan semua tanaman obat dalam kondisi baik,” ujar I Nyoman Suwandi. Dalam proses perawatannya selain penyiraman juga memotong atau memangkasnya bahkan menggantinya. Karena ada beberapa jenis tanaman tertentu yang memang harus dipotong atau dipangkas dan dipetik agar tumbuhnya lebih baik. Dia contohkan seperti tanaman kelor, untuk jangka waktu tertentu daunnya harus dipetik supaya daunnya tumbuh kembali lebih lebat dan segar. 

Dalam rangkaian proses perawatan tanaman yang ada, Nyoman Suwandi juga membuat bibit-bibit tanaman baru sebagai antisipasi untuk mengganti bila ada tanaman yang mati. Selain itu, pembuatan bibit-bibit baru ini juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang membutuhkan tanaman obat.

“Ya selama ini ada saja yang datang ke sini mencari bibit tanaman obat tertentu. Jadi selain untuk menjaga kelengkapan tanaman untuk keperluan edukasi juga untuk mememenuhi permintaan dari masyarakat, baik itu bibitnya maupun bahan-bahannya yang bisa langsung diracik untuk obat,” kata Suwandi yang pensiunan karyawan salah satu bank swasta di kota Denpasar ini.

Selama ini, kata Suwandi, ada beberapa jenis tanaman obat yang kerap dicari pengunjung seperti kecibling, kumis kucing, pegagan, bunga blimbing wuluh, dan lainnya. Kadang ada juga pengunjung yang datang dengan membawa catatan nama-nama tanaman obat yang dibutuhkan. Waktu itu dokter yang merawat anaknya menyarankan menggunakan racikan obat tradisional karena anaknya menderita hernia yang belum memungkinkan untuk dilakukan tindakan operasi.

“Ya dulu ada yang datang membawa catatan nama tanaman yang dia sendiri tidak tahu tanamannya, kalau tidak salah yang dicari tanaman sambung nyawa. Dan tak berselang lama orang itu mengabarkan anaknya bisa sembuh berkat racikan bahan-bahan tanaman obat tersebut,” kenang Nyoman Suwandi.

Pencarian bibit tanaman tidak hanya dari kalangan masyarakat umum, tapi juga dari kalangan anak-anak sekolah terutama pada masa awal tahun ajaran sebagai siswa baru. Bahkan belakangan ada juga sejumlah siswa yang datang untuk minta berfoto dengan jenis tanaman obat tertentu untuk keperluan di sekolahnya. “Ya baru-baru ini ada beberapa siswa yang datang hanya untuk berfoto dengan tanaman tertentu, jadi tidak perlu barangnya tapi cukup berfoto saja,” ujarnya.

Saat ini, Bokashi Farm yang merupakan miniatur tanaman obat Industri Obat Tradisional (IOT) PT Karya Pak Oles Tokcer (KPOT) yang beroperasi sejak 2009 ini memiliki koleksi sebanyak 135 jenis tanaman herbal berkhasiat obat, termasuk 70 jenis tanaman kategori kecil-kecil, seperti pegagan, lidah buaya, sereh, jahe, kunyit, dan lainnya.

Bokashi Farm yang juga berkolaborasi dengan Warung Sunda “Kang Zanger” ini sejak dirintis memang didedikasikan sebagai sarana edukasi tanaman obat dan pertanian organik dengan menggunakan teknologi EM4 (Effective Mikroorganisms 4) yang lisensinya satu-satunya dipegang PT Songgolangit Persada (SLP) dengan Direktur Utamanya Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr atau yang populer dengan sapaan Pak Oles.linktr.ee/pakolescom

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini