Tingkatkan Nilai Ekonomi, Petani Jembrana Olah Kakao Jadi Coklat Bubuk

0
201
Petani di Jembrana mengolah kakao jadi coklat bubuk untuk meningkatkan nilai jualnya.

Untuk meningkatkan nilai ekonomi, petani di Kabupaten Jembrana, Bali, kini mulai mengembangkan produk unggulannya dengan mengolah produksi kakao menjadi coklat bubuk. Selama ini produksi biji kakao di Kabupaten Jembarana diekspor ke negara-negara kawasan Eropa. Sementara di sisi lain industri coklat di Bali mengimpor bubuk coklat dari luar untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, khususnya di sektor pariwisata.

“Saat ini adalah waktunya bagi petani kakao di Jembrana untuk tidak hanya menjual biji kakao mentah, tapi mulai mengolahnya menjadi coklat bubuk. Dengan begitu, mereka bisa meraup keuntungan yang lebih besar,” kata Kepala Prodi Teknologi Pangan Hasil Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa (FP-Unwar), Dr. Ni Made Ayu Suardani Singapurwa, S.TP., M.Si   di Denpasar.

Menurutnya, pengolahan biji kakao menjadi coklat bubuk akan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi para petani. Selama ini, petani hanya menjual biji kakao mentah dengan harga yang relatif rendah. Namun jika diolah menjadi coklat bubuk, harga jualnya bisa jauh lebih tinggi.

“Pengolahan biji kakao menjadi coklat bubuk tidak sulit. Petani bisa melakukannya dengan peralatan sederhana. Hasilnya pun bisa langsung dijual ke pasar lokal maupun diekspor,” ujar Ayu Suardani.

Menurut Suardani, saat ini adalah momentum yang tepat bagi petani kakao di Jembrana untuk beralih ke pengolahan coklat bubuk. Dengan demikian, mereka bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.

Suardani menambahkan upaya sosialisasi dan pelatihan pengolahan biji kakao menjadi coklat sudah pernah dilakukan kepada Kelompok Wanita Tani Kusuma Sari di Desa Candikusuma , Jembrana. Lokasinya yang berdampingan dengan hutan negara membuat kelompok ini jauh dari keramaian dan masih agak tertinggal dalam berbagai hal keterampilan. Pengembangan penanganan pascapanen tanaman perkebunan kakao dilakukan dalam upaya meningkatkan daya saing produk unggulan yang potensinya cukup besar untuk menjadikan kekuatan ekonomi rakyat di perdesaan. Tujuannya adalah mengurangi kehilangan hasil, baik yang disebabkan kehilangan fisik maupun penyusutan, perbaikan mutu, dan nilai tambah produk pertanian.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini