
Staf Ahli PT Songgolangit Persada (SLP), Ir. I Gusti Ketut Riksa menegaskan, berbagai jenis tanaman yang disiram dengan Effective Microorganisms 4 (EM4) pertanian mempunyai perakaran yang kuat, tumbuh subur dibanding dengan tanaman yang tidak disentuh dengan teknologi ramah lingkungan tersebut.
“Kita tidak pernah melihat perkembangan akar tanaman di dalam tanah, namun Prof. Teruo Higa dalam penelitiannya menemukan bahwa tanaman yang disiram EM menjadi subur dan mempunyai perakaran sangat kuat,” kata Gusti Ketut Riksa yang juga Instruktur EM pada Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali yang mencetak petani organik berbasis EM dari berbagai daerah di Indonesia.
Ia mengatakan hal itu berkat keberadaan antioksidan, karena EM mengandung mikroba yang mampu memproduksi antioksidan. Dengan perakaran tanaman yang kokoh dan kuat mampu berfungsi dengan baik untuk menyerap sari-sari makanan dalam tanah.
“Akar tanaman sentuhan EM4 menjadi rakus untuk menyerap nutrisi dalam tanah, sehingga mampu meningkatkan produksi tanaman bertahan hidup lebih lama lagi, meskipun ada perubahan iklim,” ujar Gusti Riksa.
Tanah pertanian di lahan basah maupun kering (kebun) di setiap lokasi sangat variatif, menyangkut kandungan nutrisinya dan karakteristiknya. Ada tanah yang asam, alkalis, atau berseruktur liat dan berpasir.
Oleh sebab itu petani bertanam agar bisa menghasilkan produksi pertanian memerlukan air yang banyak, namun ada pula yang sulit mengeringkan tanahnya.
Namun dengan sentuhan teknologi EM secara bertahap dapat merubah karakter lahan menjadi kearah yang seimbang, yang asam dirubah menuju neutral yang alkalis juga dirubah menjadi neutral.
“Percobaan-percobaan lapang yang ditemukan oleh Prof. Teruo Higa, ternyata rusaknya keseimbangan alam salah satu solusinya dengan menerapkan teknologi EM4 di semua aspek kehidupan,” ujar Gusti Ketut Riksa.https://linktr.ee/em4