Pengolahan sampah menjadi pupuk organik dengan sentuhan Effective Microorganisms (EM4) yang dikelola Depo Revitalisasi Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R) Bumi Suda Lestari Desa Sidakarya, Denpasar Selatan masih terkendala pengangkutan sampah dari rumah tangga yang lokasinya di gang-gang kecil.
“Kendaraan pik up maupun armada kecil (moci) tidak bisa menjangkau gang-gang kecil, sehingga menyiasati ada petugas khusus yang mengakut sampah sampai diujung gang, baru diangkut menggunakan armada,” kata Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Sidakarya yang mengelola TPS3R tersebut Wayan Tirtayasa.
Ia mengatakan, gang-gang kecil yang belum terjangkau menjadi salah satu kendala dalam mengangkut sampah ke depo revitalisasi untuk diproses lebih lanjut menjadi pupuk organik. Pihak pemerintah Desa Sidakarya juga menyiasati dengan membentuk petugas khusus yang mengambil sampah rumah tangga yang berlokasi di gang-gang kecil.
Berbagai upaya yang dilakukan itu menyebabkan biaya operasional menjadi lebih besar, namun seluruh kepala keluarga yang tersebar di 12 dusun diharapkan bisa terjangkau seluruhnya. Penduduk Desa Sidakarya yang terdiri 12 desa itu dengan penduduk lebih dari 10.000 kepala keluarga, namun yang terjangkau pelanggan sampah baru 4.850 KK.
Dari survei yang pernah dilakukan tentang produksi sampah setiap KK dalam sehari menghasilkan sampah rata-rata 1,5 kg sehingga totalnya akan terkumpul sampah sebanyak 8,5 ton.
Dengan didukung oleh 27 tenaga kerja mulai dari proses pengambilan sampah dari masing-masing rumah tangga, proses pemilahan antara sampah organik dan anorganik, penyemprotan dengan EM4 dan fermentasi untuk menjadi pupuk organik dalam waktu 35 hari.
Semua sampah organik dapat diolah menjadi pupuk ramah lingkungan dan sampah anorganik dijual lewat bank sampah dengan pihak ketiga, sehingga masalah sampah di Desa Sidakarya dapat ditangani dalam lingkungan setempat, tutur Wayan Tirtayasa. https://linktr.ee/em4