
Nurito (27) di Desa Banjarsari, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah yang telah memanfaatkan produk Effective Microorganisms 4 (EM4) sejak tahun 2023 untuk budidaya lele, mengaku berhasil mendapatkan hasil panen yang maksimal dan pertumbuhan lele yang bagus.
Nurito yang berasal dari Indramayu saat berbincang dengan tim YouTube EM Indonesia Official mengatakan penggunaan probiotik EM4 ini juga sangat efektif dan efisien untuk mencegah nilai FCR (Feed Conversation Ratio) atau rasio konversi pakan yang tinggi. “Konsumen pun merespons positif dan mengatakan lele menjadi lebih gurih dan padat,” ujar pria yang merupakan teknisi budidaya ikan lele ini.
Ikan lele yang dipelihara menggunakan sistem semi bioflok dengan total ada 36 kolam. Setiap kolam ditebar 4.000 lele dan saat ini dengan rata-rata lele di kolam berusia 2 mingguan.
Sedangkan air yang digunakan untuk membudidayakan lele adalah air payau, dengan harapan dapat mencegah munculnya jamur-jamur yang menyerang lele. Untuk sirkulasi air, dengan pemberian air kolam secara berkala setiap hari.
Untuk mencegah jamur yang menempel pada ikan lele, biasanya penanganannya dengan mengganti air kolam dengan jumlah yang cukup.
“Untuk perawatan lele, saya mengandalkan sirkulasi air dan pemanfaatan probiotik EM4. Probiotik dicampurkan pada pakan lele. Tujuannya agar dapat mengoptimalkan sistem pencernaan lele sehingga menekan FCR,” katanya.
Menurut Nurito, setelah menggunakan probiotik EM4, nafsu makan lele dan pertumbuhannya menjadi bagus. Panen lele dilakukan berkisar pada usia dua bulan dengan target ukuran lele 10 ekor per kilogram dan target ikan per kolam mencapai 2-3 kwintal.
“Alhamdulillah saya bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dari hasil budidaya lele ini karena hasil panennya maksimal,” tuturnya.
Teknologi EM4 ditemukan pertama kali oleh Prof. Dr. Teruo Higa dari Universitas Ryukyus, Okinawa, Jepang, dan telah diterapkan secara luas di negara-negara lain di seluruh dunia. PT Songgolangit Persada yang didirikan oleh Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr atau yang populer dengan sapaan Pak Oles, telah mendapatkan lisensi dari Prof. Dr. Teruo Higa untuk mengembangkan teknologi EM di Indonesia.
Effective Microorganisms 4 (EM4) Perikanan dan Tambak menjadi salah satu dari empat jernis pupuk hayati produksi PT Songgolangit Persada yang mempunyai manfaat untuk meningkatkan kualitas air, sehingga semua jenis biota yang berguna dalam air tumbuh dengan baik.
Staf Ahli PT Songgolangit Persada, Ir. I Gusti Ketut Riksa mengatakan EM4 Perikanan dan Tambak berguna untuk memfermentasi sisa pakan dan kotoran di dasar kolam serta menguraikan gas-gas amoniak, metan dan hydrogen sulfida.
EM 4 Perikanan dan Tambak mengandung kultur microorganisme yang menguntungkan, yakni berfungsi untuk meningkatkan bakteri pengurai bahan organik dan menahan pertumbuhan bakteri patogen.
Selain itu juga dapat mengurai gas-gas amoniak, metan dan hydrogen sulfida, meningkatkan oksigen terlarut (DO) dan air menjadi bersih sehingga tidak memerlukan penggantian air secara berulang-ulang.https://linktr.ee/em4