
Oleh: Ir. I Gusti Ketut Riksa )*
Sebelum penerapan teknologi organik, teknologi yang dianut oleh beberapa petani ialah teknologi kimia, yakni pupuk pestisda dan herbisidanya serba kimia sintetik. Saat itu sudah terdengar istilah minimum “tillage”, namun kerena teknologi kimia menyebabkan lahan pertanian menjadi padat dan keras selogan ini tidak laku lagi alias tidak dapat diterapkan.
Partanian sekarang yang dianut oleh kebanyakan petani ialah “pertanian organik dengan teknologi EM”. Menurut DR. Truo Higa teknologi yang baru ini malah memungkinkan bertani “tanpa olah tanah”, bahkan beliau meyakinkan para petani dengan mengatakan teknologi EM (Effektive Microorganisme) “tidak pernah gagal”.
Demikianlah perkembangan tentang kasus pengolahan lahan pertanian tergantung pada jenis teknologi yang dianutnya, kadang-kadang promosinya berlebihan dan petani menjadi korbannya. Pertanian kuno dan pertanian konfensional bila ditinjau dari aspek ekonomi, sebenarnya termasuk “labour intersif“ sedangkan teknologi EM dikenal dengan “labour efektif”.
Dari kedua kasus itu dapat detenggarai bahwa para petani pasti akan memilih “labour efektif”. Karena sektor upah merupakan biaya tertinggi, dari serangkaian kegiatan lainnya, seperti biaya mengolah tanah, menanam, menyiang, sampai dengan panen. Apabila biaya-biaya ini dijumlahkan hampir mendekati nilai produksi yang diperolah dari kegiatan bertani, bahkan kalau semua pekerjaan itu diupahkan bisa jadi kegiatan bertani ibarat semboyan “lebih besar pasak daripada tiang”.
Mengenai anjuran tanpa olah tanah masih perlu dicermati lebih lanjut. Tidak semua lahan ujug-ujug dapat diterapkan minimum tillage atau tanpa olah tanah. Tanah-tanah yang sudah sakit bahkan sakit keras termasuk tanah-tanah yang kurus, memadat, membatu, gersang, terlalu asam, dll, tentulah memerlukan perbaikan lebih dulu sebelum memfungsikannya. Karena karusakan lahan itu mungkin disebabkan olah ulah manusia juga.
Mikroba dalam EM telah dipilih lebih dari 2000 spesies menjadi 80 spesies semuanya yang menguntungkan bertujuan untuk meperkuat kerja mikroba yang menguntungkan dalam tanah. Mikroba-mikroba ini terdiri dari mikroba sintetik dan mikroba zymogenic.
Mikroba sintetik, sesuai namanya dapat mensintesiskan polutan-polutan di dalam tanah seperti amoniak H.2S, logam berat methan dll menjadi unsur-unsur sumberdaya sehingga akar tanaman tidak menyerap zat-zat yang berbahaya tatapi yang diserapnya adalah unsur-unsur sumberdaya sehingga tanaman akan sehat dan subur, yang memakannya pun sehat. Tanpa pengolahan tanah pun tugas ini dikerjakan juga oleh mikroba EM sehingga semakin lama menggunakan EM, fungsi ini nampak semakin jelas.
Mikroba zymogenic seperti actinomycetes selalu ada dalam tumpukan sampah-sampah mengurai bongkahan yang besar-besar menjadi lebih kecil yang selanjutnya diteruskan oleh mikroba lainnya, Kerja sinergi antar mikroba ini tetap terjadi meskipun tanpa olah tanah. Oleh sebab itu tanah-tanah yang diberokan pun tetap memerlukan kerja sinergi ini.
Menurut DR. Higa mikroba yang berguna dalam formula EM akan selalu bekerja kearah keseimbangan alam menuju kebentuk aslinya dalam artian lahan-lahan budidaya pertanian akan selalu dirubah menjadi lahan-lahan yang semakin cocok untuk bertani. Dengan kata lain bahwa lahan-lahan yang berat dan padat, dibuatnya menjadi lebih porreus, yang asam maupun yang alkalis diarahkan kenetral, pada ahirnya lahan yang berat dan padat digemburkan oleh mikroba EM meskipun tanpa olah tanah.
Demikian juga yang pathogenic mikrobanya dirubah karakternya menjadi netral dan selanjutnya menjadi mikroba yang menguntungkan; hal ini berkat pengaruh bateri fotosinthesa diistilahkan dengan “follow my leader” (mengikuti karakter kelompok yang dominan). Minimum tillage dan tanpa olah tanah akan lebih cocok diterapkan pada pertanian lahan kering, apalagi sebelumnya ditanami sayuran dan umbi-umbian.
Pada saat umbinya dipanen seolah-olah lahannya telah terolah menjadi gembur dan lunak yang sudah siap titanami sayuran berikutnya. Ini berarti kerja petani lebih efektif, semakin lama menerapkan teknologi EM semakin berdayaguna dan berhasilguna berkat EM.https://linktr.ee/em4
)* Staf ahli PT Songgolangit Persada dan Instruktur IPSA Bali