Hidup ini sangat singkat. Mungkin kita tidak merasakan hal itu terutama saat muda, sehat dan Berjaya. Kita lupa bahwa keremajaan, kesehatan dan kejayaan ada waktunya dan ada batasnya. Karena segala kondisi di dunia ini ada waktu dan ada batasnya, maka kita harus segera menyadari bahwa waktu yang sangat singkat dan sangat penting digunakan dengan sebaik-baiknya agar bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr, Dirut PT Karya Pak Oles Group menilai, gunakanlah waktu sebaik-baiknya untuk belajar hal yang bermanfaat demi kehidupan yang lebih baik dan praktekan hal yang telah dipelajari, serta mengambil kebijaksanaan dari praktek yang dipelajari, serta mengambil kebijaksanaan. Banyak dari kita lupa untuk belajar. Kita lupa bahwa masih banyak hal yang belum diketahui dan merasa sudah mengetahui banyak hal.
Alumnus Program Pasca Sarjana (S-2) Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang (1987-1990) mengatakan, saat muda, kita banyak membuang waktu dengan membual, mabuk, judi dan zinah. Saat jaya karena mendapatkan kedudukan atau kekayaan, kita mabuk pangkat dan mabuk harta. “Seiring dengan berjalannya waktu, pangkat tinggi, harta berlimpah, kesehatan yang baik, keremajaan menjadi pudar. Banyak dari kita tersadar setelah jatuh,” ujar pria yang akrab disapa Pak Oles.
Bahkan lebih banyak lagi yang masih belum sadar setelah mengalami kejatuhan. Kita merasakan diri masih kaya, masih sehat, masih berkedudukan tinggi, setelah semua hal yang dimiliki lenyap. Pada saat itu hanya ada rasa sesal dan bualan tempo dulu yang tidak bermanfaat. Karena waktu tidak bisa diputar balik, dia berjalan seperti garis lurus menuju satu arah maju, tidak bisa mundur atau berhenti, maka harus tunduk dengan hukum waktu.
Kalau kita sudah menyadari hukum waktu, maka kita akan menghargai setiap waktu yang sedang dan yang akan kita lewati. Kita akan gunakan waktu dengan sebaik-baiknya agar bermanfaat bagi kemajuan diri, kemajuan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
“Jika diri kita tidak bisa mengalami kemajuan, jika kehidupan masyarakat mengalami kerusakan dan jika lingkungan mengalami kehancuran, berarti kita belum menggunakan waktu dengan baik untuk belajar, kita telalu mementingkan diri kita sendiri dalam kemewahan hidup yang singkat ini,” tegas Wididana.linktr.ee/pakolescom