Seorang pekerja sedang menuangkan EM4 pada penampungan air minum ternak ayam.

Aktivitas beternak ayam, khususnya ayam petelur, masih menjadi salah satu sumber mata pencaharian masyarakat pedesaan. Namun, persoalan bau tidak sedap dari kotoran ayam kerap menimbulkan keluhan warga hingga berujung aksi protes kepada para peternak.

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa kandang ayam dapat menghasilkan bau yang menyengat. Karena itu, peternak biasanya mendirikan kandang jauh dari pemukiman warga guna mencegah dampak polusi udara di lingkungan sekitar. Meski begitu, beberapa kandang yang dibangun terlalu dekat dengan rumah warga tetap memunculkan masalah, terutama saat kebersihan kandang tidak terjaga dengan baik.

Di berbagai desa, masyarakat banyak memilih memelihara ayam petelur. Alasannya, kebutuhan telur di pasaran dinilai terus meningkat sehingga usaha ayam petelur dianggap menjanjikan sebagai tambahan penghasilan keluarga. Namun, tingginya minat ini tidak diiringi manajemen limbah yang memadai di sebagian kandang.

Bau kotoran ayam yang terlalu tajam dapat menyebar hingga ke lingkungan warga. Kondisi ini kerap mengganggu pernapasan dan, jika terjadi secara terus-menerus, berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan. Tak jarang, warga kemudian melakukan aksi protes kepada pemilik kandang agar masalah bau segera diatasi.

Untuk meminimalisir bau, peternak disarankan melakukan pembersihan kandang secara rutin, minimal satu hingga dua hari sekali. Selain itu, penggunaan produk probiotik seperti EM4 khusus peternakan ayam juga menjadi solusi yang banyak diterapkan peternak. Seperti yang diulas https://hobiternak.com/kandang-ayam-tanpa-bau

Produk EM4 diketahui mampu mengurangi bau kotoran ayam sekaligus mempercepat proses pengeringannya. Larutan berwarna coklat dengan pH 3,4–4,0 ini mengandung campuran mikroorganisme bermanfaat, baik jenis anaerob maupun aerob. Cara pengaplikasiannya pun cukup mudah, yaitu dengan menyemprotkan larutan ke alas kandang, dinding kandang, serta langsung pada kotoran ayam.

Dengan pengelolaan kandang yang baik dan penggunaan teknologi pendukung, diharapkan konflik antara peternak dan warga dapat diminimalisir. Selain menjaga kenyamanan lingkungan, langkah ini juga membantu peternak mempertahankan usaha mereka secara berkelanjutan.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini