Dr. Wididana: Lihat Pertanian Sebagai Peluang

0
51
Dirut PT Songgolangit Persada (SLP) Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M. Agr.

Direktur Utama PT Songgolangit Persada (SLP) Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M. Agr., mengatakan di tengah berbagai hambatan untuk memajukan pertanian di Bali, haruslah dilihat sebagai peluang dan ada sinergi berbagai komponen.

“Pertanian sesungguhnya merupakan peluang usaha ‘green economy’ dan menjadikan sesuatu lebih berharga,” kata Wididana yang biasa disapa Pak Oles itu dalam kesempatan podcast Bincang Tani di Denpasar belum lama ini.

Ia tidak memungkiri, saat ini kondisi sumber daya manusia (SDM) dari sisi kuantitas dan kualitas, yang ingin menjadi petani memang jauh menurun. Tetapi, mesti diingat bahwa semua butuh pangan dan kesehatan, sehingga pertanian sejatinya merupakan peluang.

Tak hanya menyediakan kebutuhan pangan, dari pertanian juga dapat menghasilkan produk-produk kosmetik, mengubah sampah menjadi kompos, dari tanah yang berlumpur bisa ditanami tanaman teratai yang indah.

“Peluang ini harus ditangkap dan harus ada dukungan insentif dari pemerintah. Dengan kemudahan-kemudahan yang diberikan pemerintah, diharapkan akan memotivasi para petani,” ucap Wididana yang juga alumnus Program Pascasarjana Faculty of Agriculture, University of the Ryukyus, Okinawa, Jepang ini.

Wididana mencontohkan dukungan pemerintah dapat berupa pemberian insentif bagi sarjana pertanian yang menjadi penyuluh pertanian lapangan untuk memberikan contoh-contoh praktik bertani yang baik pada petani, dan sekaligus memotivasi para petani.

Pertanian hendaknya dilihat sebagai peluang yang alami dan bukan peluang angin-anginan atau sewaktu-watu. Selain, insentif pada petani, diharapkan pemerintah juga hadir membantu membuka akses pemasaran. Demikian pula dengan perbankan dapat memberikan dukungan dalam investasi.

Pak Oles pun mengingatkan sangat penting adanya “political will” dari pemerintah terkait pertanian. Kalau pertanian sudah kuat, maka masyarakat bisa mendapatkan manfaat ekonomi dan kebahagiaan.

“Selama ini penghasilan petani rendah karena produknya rendah, kualitasnya rendah, keunikannya juga kurang. Ini yang harus diperbaiki,” katanya menambahkan.

Siapa yang harus memperbaiki, kata Wididana, dapat dimulai perguruan tinggi dengan menyiapkan sarjana pertanian atau SDM yang berkualitas, pengusaha membuka akses pasar, perbankan menyiapkan permodalan dan dukungan insentif dari pemerintah.

Kalau semua bersatu, kita akan bisa menghasilkan produk yang bagus. Dengan hasil pertanian diproduksi sendiri (tidak perlu impor), maka harga produk pertanian yang diterima konsumen juga lebih terjangkau.

“Pertanian harus konsepnya berdikari, berdiri di atas kaki sendiri, bisa memenuhi kebutuhan sendiri, tetapi jika lebih bisa diekspor. Niat politik untuk memajukan pertanian harus benar-benar tulus dan memiliki visi jangka panjang,” ujar Wididana yang memegang lisensi untuk melanjutkan pengembangan teknologi Effective Microorganisms 4 (EM4) dari penemunya Prof. D.r Teruo Higa dari Universitas Ryukyus, Okinawa, Jepang ini.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini