Direktur Utama PT Karya Pak Oles Group, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr, hadir sebagai pembicara utama dalam Talkshow Akuntansi Bicara Budaya Jilid 10 (ACARYA #10) yang digelar oleh Program Studi Akuntansi Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar, Sabtu (11/10).

Kegiatan bertajuk “Building Blocks of Trust: Financial Integrity Culture as the Blueprint for Reputation and Sustainable Business Growth” ini turut menghadirkan dosen Undiknas, I Gusti Ayu Agung Pradnya Dewi, S.E., M.Si., Ph.D, dan dipandu oleh host Putu Melinda Pradnyani Putri. Puluhan mahasiswa jurusan Akuntansi tampak antusias mengikuti diskusi yang digelar di Auditorium Perdiknas Denpasar.

Acara secara resmi dibuka oleh I Gusti Ayu Agung Istri Dinda Jelantik, S.S., M.I.B., selaku Head of Management Department Distance Program Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undiknas, mewakili Dekan FEB Undiknas, Dr. Desak Febri Purnama Sari, S.E., M.M.

Dalam sambutannya, Dinda Jelantik berharap kegiatan ini menjadi wadah inspiratif bagi mahasiswa untuk menggali ilmu dan wawasan baru. “Melalui talkshow ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga insight yang bisa diterapkan di dalam dan luar kampus,” ujarnya.

Kepercayaan Lebih Penting dari Modal Uang

Dalam sesi diskusi, Dr. Wididana yang akrab disapa Pak Oles, membagikan pengalaman panjangnya dalam membangun bisnis berbasis budaya dan kepercayaan. Menurutnya, kepercayaan adalah modal utama yang jauh lebih berharga dibandingkan uang ataupun teknologi.

“Dengan kepercayaan, sebuah produk bisa berkembang, bisnis bisa bertahan, dan masyarakat akan terus mendukung. Modal kepercayaan ini lebih kuat dibanding modal uang,” tegasnya.

Pak Oles, alumnus Program Pascasarjana Faculty of Agriculture, University of the Ryukyus, Okinawa, Jepang, juga menyampaikan bahwa kepercayaan bukan hanya penting dalam bisnis, tetapi juga dalam pemerintahan serta kehidupan sosial budaya.

“Tanpa kepercayaan, semua sistem akan runtuh. Integritas, transparansi, dan ketulusan harus dibangun sejak awal agar kepercayaan publik bisa terjaga,” tambahnya.

Bisnis Tanpa Integritas Pasti Runtuh

Saat ditanya oleh host apakah mungkin sebuah bisnis bisa sukses tanpa integritas finansial, Pak Oles menjawab tegas bahwa bisnis yang tidak dipercaya pasti akan runtuh.

“Bisnis tanpa kepercayaan akan ditinggalkan oleh konsumen, investor, bahkan mitra bisnisnya. Ini soal kebenaran dan realitas. Promosi boleh kuat, tapi kalau tidak jujur, tidak akan bertahan lama,” jelasnya.

Ia juga menegaskan pentingnya kesesuaian antara klaim dan kenyataan. Menurutnya, kepercayaan tidak bisa dibangun dengan sekadar rating bintang atau like dan share di media sosial.

Akuntansi Bukan Beban, Tapi Kompas Bisnis

Menanggapi pertanyaan tentang pelaku UMKM yang sering menganggap pencatatan keuangan sebagai beban, Pak Oles menekankan bahwa akuntansi justru adalah alat navigasi utama dalam bisnis.

“Akuntansi itu seperti lampu depan mobil di malam hari. Tanpa pencatatan, kita tidak tahu bisnis untung atau rugi. Semua harus dicatat: biaya, penjualan, bahan baku, pajak. Itulah dasar manajemen yang sehat,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa seluruh proses bisnis — mulai dari produksi, pemasaran, hingga keuangan — harus berjalan sinergis dan tidak bisa dipisahkan. Ia menyebut pendekatan ini sebagai SIMT: Sistem Informasi Manajemen dan Teknologi, yang diyakini dapat menunjang keberlangsungan usaha.

Talkshow ACARYA #10 ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Accounting Education Fair Jilid 10 (AEF #10) yang diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Akuntansi Undiknas. Kegiatan ini diharapkan terus menjadi platform pembelajaran dan pertukaran wawasan antara praktisi dan akademisi, terutama dalam membangun bisnis yang berintegritas dan berkelanjutan di era modern.linktr.ee/pakolescom

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini