Dr. Wididana berbagi pengalaman dan ilmu pertanian kepada puluhan mahasiswa dalam kuliah umum yang digelar di Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar

Direktur PT Songgolangit Persada (SLP), Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr., berbagi pengalaman dan ilmu pertanian kepada puluhan mahasiswa dalam kuliah umum yang digelar di Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar, Senin (15/9). Seminar ini mengangkat tema “Pertanian Berkelanjutan: Inovasi, Tantangan, dan Peluang di Era Modern.”

Dalam kuliah umum yang berlangsung di Auditorium Ganesha Unmas, Dr. Wididana yang juga dikenal luas dengan nama Pak Oles membagikan kisah perjalanan kariernya di dunia pertanian yang dimulai sejak menjadi mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Udayana pada tahun 1980.

“Saya pernah datang ke Unmas beberapa tahun lalu, dan kali ini saya lihat atmosfer akademiknya sangat bagus. Banyak fakultas berkembang dan tentu sudah melahirkan banyak alumni berprestasi,” ujar Pak Oles.

Menurutnya, keberhasilan suatu universitas dapat dilihat dari alumni-alumni yang mampu mengimplementasikan ilmunya di masyarakat. Ia juga menekankan bahwa setiap mahasiswa harus memiliki tujuan dan alasan kuat dalam belajar, sebagaimana konsep dalam buku The Power of Why.

“Generasi sekarang, baik milenial maupun Gen Z, sudah punya tujuan yang jelas untuk apa mereka belajar. Berbeda dengan zaman saya kuliah dulu, banyak yang hanya ikut arus tanpa arah yang pasti,” ungkap alumnus Universitas Udayana dan University of the Ryukyus, Okinawa, Jepang ini.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa ilmu pertanian tidak hanya sebatas bercocok tanam, tetapi mencakup seluruh rantai proses dari hulu hingga hilir.

“Hulu pertanian meliputi pembibitan, pemupukan, ilmu tanah dan lingkungan. Di tengahnya ada produksi, dengan ilmu hama, penyakit, klimatologi, dan sebagainya. Di hilir, kita bicara pasca panen, pengolahan, hingga informasi dan teknologi,” jelasnya.

Pak Oles juga menyoroti peran teknologi dan kecerdasan buatan (AI) dalam pertanian modern, termasuk dalam memprediksi kandungan nutrisi tanaman yang berguna untuk kesehatan, kecantikan, hingga anti-penuaan.

Ia menekankan pentingnya dua aspek utama dalam kesuksesan produk pertanian di masa depan: inovasi dan pemasaran.

“Inovasi adalah kunci agar produk tetap relevan dalam lima atau sepuluh tahun ke depan. Tapi inovasi tanpa pemasaran juga tidak akan berhasil. Karena itu, produk harus unik dan mampu bersaing secara global,” tegasnya.

Kuliah umum ini memberikan inspirasi besar bagi para mahasiswa Unmas, sekaligus membuka wawasan baru tentang pentingnya pertanian berkelanjutan di tengah tantangan zaman modern.https://linktr.ee/em4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini