PT Songgolangit Persada (SLP) yang telah berdiri sejak 1993, sedari awal berkomitmen turut menangani permasalahan sampah di masyarakat melalui pengembangan produk yang menggunakan teknologi Effective Microorganisms 4 (EM4).
Direktur PT Songgolangit Persada Ir. H. Agus Urson Hadi Pramono mengatakan komitmen dan kepedulian pada kelestarian lingkungan oleh perusahaan yang didirikan oleh Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr tersebut sudah jauh-jauh hari dilakukan, sebelum Bali dihadapkan pada persoalan serius terkait sampah.
Permasalahan sampah di Bali menjadi semakin serius seiring dengan pembatasan pembuangan sampah organik ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Sarbagita di Suwung, Kota Denpasar, mulai 1 Agustus 2025. Alhasil, tumpukan sampah yang menggunung, akhir-akhir ini dapat dilihat dengan mudah di sejumlah ruas jalan bahkan hingga gang-gang di Kota Denpasar.
“Kami mempunyai produk yang sedari awal berkomitmen untuk penanganan sampah yang dapat dilakukan mulai dari skala rumah tangga,” ucap H Agus Urson.
Sampah-sampah yang difermentasi menggunakan produk EM4, khususnya EM4 Pengurai Limbah Organik dapat menjadikan produk-produk yang tadinya dibuang menjadi produk yang bermanfaat. Selanjutnya hasil fermentasinya dapat dikembalikan pada bumi untuk memupuk tanaman.
“Semua rumah tangga tentunya punya tanaman dalam pot dan itu bisa memanfaatkan hasil pengolahan limbah organik. Dengan setiap rumah tangga dapat mengolah sampah organiknya sendiri, maka program pemerintah dalam mengelola sampah bisa terbantu dan tidak semuanya dibebankan kepada pemerintah,” katanya.
Meskipun dimulai dari pekarangan yang sempit, dengan penanganan sampah secara berkelanjutan, maka akan menjadi lebih optimal. “Namun, patut diingat, pemerintah tetap harus berkomitmen menangani sampah dengan dibantu oleh masyarakat,” tutur H Agus menegaskan.
Gede Ngurah Wididana yang juga Direktur Utama PT Karya Pak Oles Group telah mendapat kepercayaan dan satu-satunya pemegang lisensi untuk melanjutkan pengembangan teknologi Effective Microorganisme 4 (EM4) di Indonesia dari penemunya Prof. Dr. Teruo Higa, guru besar Bidang Hortikultura University of The Ryukyus Okinawa, Jepang.
EM4 Pengurai Limbah Organik dapat mempercepat proses penguraian limbah organik cair maupun padat, menekan bau yang tidak sedap (H2S dan NH3), menurunkan kadar BOD (Biological Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand).
Selain itu, dapat menekan perkembangan mikroorganisme patogen dan bisa digunakan untuk mendaur ulang limbah organik menjadi kompos atau bokashi EM4. EM dapat digunakan sebagai bioaktivator dalam pembuatan pupuk kompos padat dan juga untuk mengolah limbah cair.
Untuk mengolah limbah organik dengan teknologi EM4, caranya juga mudah. Pertama, siapkan komposter bag, lalu kumpulkan dan masukkan limbah organik ke dalam komposter bag. Kemudian tebarkan Tanah Subur Pak Oles (TSP) nutrisi bakteri sebanyak 5-10 genggam. Terakhir semprotkan larutan EM4 Pengurai Limbah Organik setiap selesai memasukkan sampah organik ke dalam komposter bag.
Dapatkan paket hemat senilai Rp125.000 dari harga normal Rp175.000, yang mencakup komposter berukuran 200 liter, TSP Nutrisi Bakteri dengan berat 20 kg, dan satu botol EM4 Pengurai Sampah Organik.
Untuk mendapatkan paket hemat ini, masyarakat dapat mengunjungi Konter-konter Pak Oles terdekat diantaranya di Jalan Letda Kajeng Nomor 21D Yangbatu Dangin Puri Kelod, Denpasar, Jalan Pulau Komodo 38X Denpasar dan lainnya. Layanan konsumen gratis dapat menghubungi nomor 08155759274.