
Oleh: Ir. I Gusti Ketut Riksa )*
Istilah antioksidan memang telah banyak dikenal orang namun reaksinya masih sulit dipahami. Dalam bidang pertanian istilah ini banyak diungkap, namun saya menerimanya hanya berdasarkan “kepercayaan” sekali lagi karena cara kerja oksidan dan antioksidan keduannya belum bisa saya mengertikan.
Pengaruh oksidan dan anti oksidasi banyak dijelaskan dibidang pertanian oleh Prof Truo Higa (penemu teknologi EM) nampaknya seperti reaksi alam keduanya saling mempengaruhi, apapun yang terjadi tetap ada lawannya untuk melakukan reaksi selanjutnya.
Antara keduanya selalu mengadakan reaksi tanpa henti. Bila dibandingkan antara produksi pertanian kimia dengan pruduksi pertanian organik dinyatakan sangat jelas bedanya. Produksi pertanian kimia miskin terhadap antioksidan sebaliknya produksi pertanian organik sangat kaya dengan antioksidan.
Dialam yang fana ini tidak ada benda yang bersifat abadi, semuanya mengalami degenerasi, oksidasi, pelapukan, kolaps dan ahirnya mengalami kehancuran. Lawan dari oksidasi adalah anti-oksidasi yang dikenal dengan istilah antioksidan, mengarah pada peremajaan, pertumbuhan, hidup dan kehidupan.
Dapat dibayangkan kalau tidak ada antioksidan, gedung-gedung, mesin-mesin dan peralatan lainnya menurut Prof. Dr. Teruo Higa umurnya hanya tinggal 20 % dari umur sejak diciptakan, tentulah hal ini sangat meresahkan. Antioksidan mempunyai kemampuan memperpanjang umurnya lagi 80%.
Oksigen dalam bentuk molekuler yang diisap melalui hidung tidak langsung bersifat oksidan dalam sistem tubuh kita, hanya kalau kita menghiurup oksigen aktif yang sering disebut radikal bebas barulah berakibat buruk terhadap kesehatan. Semua benda yang mudah ter ion sangat membahayakan, namun teknologi EM mampu merubah benda yang ter ion menjadi tidak ter ion keadaan ini dikenal yakni sesaat dengan istilah “ de-ion” yakni sesat sebelum dikonsumsi.
Salah satu contohnya ialah “air laut” air laut permukaan mudah ter ion namun air kedalaman 200 meter tidak ter ion (dalam keadaan de-ion). Bila air kedalaman ini digunakan untuk membuat garam, garam yang terbentuk sangat sehat untuk dikonsumsi. Contoh “EM Rejuvenating Salt” ciptaan Prof Dr Teruo Higa yang sekarang sedang marak dikonsumsi di Jepang, Konon menurut beliau mikroba EM yang benefisial dalam tanah yang manpu membuat/menciptakan antioksidan.
Antioksidan ini dikatakannya dapat menimbulkan gelombang elektromagnetik, gelombang gravitasi, sinar infra merah yang dapat menyembuhkan leukimia, kanker, mengeleminir radiasi nuklir dalam jangka panjang menekan dampak gempa. Dipertanian dapat membuat tanaman serba seragam, baik pertumbuhannya, warnanya, besar dan kecilnya bahkan seragam dalam citar-sarsa. Oleh sebab itu temuan ini perlu dikembang tumbuhkan.https://linktr.ee/em4
)* Instruktur Pengembangan Sumber Daya Alam dan Staf Ahli PT Songgolangit Persada.